Jumat, 03 Mei 2013

Pelajaran Sekolah Sabat Dewasa, Jumat 3 Mei 2013


JUMAT, 3 Mei


Pendalaman:  "Derajat kita di hadapan Allah bukannya bergantung atas banyaknya terang yang telah kita terima, tetapi atas penggunaan dari apa yang kita miliki. Maka dengan hal ini walaupun orang kafir memilih yang benar se­berapa jauh mereka dapat membedakannya, berada dalam satu keadaan yang lebih diperkenankan daripada mereka yang telah memiliki terang yang besar, dan mengakui melayani Allah tetapi tidak memperdulikan terang itu, dan kehi­dupan mereka setiap hari berlawanan dengan pengakuan mereka." —Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 247.



Pertanyaan untuk didiskusikan:



  1. Sebagai kelas, kembalilah kepada jawabanmu untuk pertanyaan hari Minggu tentang belajar membenci kejahatan dan mencintai keba­ikan, dan juga bahaya dari menyebut yang baik itu jahat dan yang jahat itu baik. Mengapakah bahaya ini terutama terjadi ketika bu­daya dan masyarakat yang mulai mengubah pandangannya dalam menerima tingkah laku, gaya hidup dan sikap tertentu yang jelas- jelas dikutuk oleh Alkitab. Sebagai pribadi, dan bahkan sebagai ge­reja secara umum, kita tidak kebal terhadap gaya budaya dan ma­syarakat di mana kita berada, bukan? Pikirkan tentang perubahan yang terjadi dalam budaya dan masyarakat untuk beberapa tahun. Contohnya, hal apakah dulu dianggap memalukan dan tabu namun sekarang sudah dilakukan dan dinyatakan secara terbuka, bahkan dianggap baik atau, paling tidak, tidak salah? Bagaimanakah peruba­han-perubahan ini berpengaruh kepada sikap gereja terhadap tin­dakan-tindakan ini? Apakah yang dapat kita lakukan untuk melin­dungi diri kita dan gereja supaya jangan jatuh kepada bahaya jerat menyebut yang jahat itu baik? Pada saat yang sama, perubahan bu­daya yang baik apa yang mempengaruhi gereja untuk hal yang baik, dengan cara yang lebih mencerminkan prinsip kasih dan penerimaan yang dinyatakan dalam hidup Yesus?
  2. Pikirkan lagi tentang pemikiran "kelaparan" akan Firman Allah. Apakah hal yang sama bisa terjadi? Apakah Allah sengaja menyem­bunyikan kebenaran dari umat manusia, atau apakah sikap manusia yang sama sekali menolak Firman Allah? Atau bisakah keduanya? Atau sesuatu yang lain? Diskusikan.
  3. Sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang hidup dengan be­gitu banyak terang dan memiliki banyak alasan untuk percaya dalam kebenaran yang telah diberikan, apakah kita tidak sedang dalam ke­adaan bahaya dengan berpikir bahwa hanya pengetahuan kebenaran saja yang kita butuhkan? Dengan kata lain, bagaimanakah kita da­pat menghidupkan kebenaran yang dipercayakan kepada kita? Me­ngapakah itu sangat penting?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar