SELASA, 21 Mei 2013
KARENA DUNIA
AKAN DIPENUHI (habakuk 2)
Jawaban
Allah terhadap pertanyaan Habakuk dalam Habakuk 1:17, seperti yang tercatat
dalam pasal 2, dilanjutkan dalam bentuk lagu yang mengejek penindas, yang
sombong. Tidak kurang dari lima kutukan (Hab. 2:6, 9, 12, 15, 19) yang
ditegaskan oleh pekabaran bahwa kebinasaan telah dimeteraikan. Penghukuman
kepada musuh akan dilakukan sesuai dengan prinsip "ukuran yang
diukurkan."
Apa yang
akan orang jahat lakukan kepada korban mereka akan dilakukan kepada mereka pada
akhirnya. Mereka akan menuai apa yang mereka tabur karena Allah tidak dapat
dipermainkan oleh manusia (Gal. 6:7).
Berbeda
dengan penindas, yang akan dihakimi oleh Allah pada akhirnya, orang benar
memiliki janji kehidupan yang kekal dalam Kristus, tidak peduli atas apa yang
terjadi di dalam kehidupan ini. Dalam menggambarkan umat sisa yang setia pada
akhir zaman, buku Wahyu menghadirkan ekspresi "ketekunan orang
kudus" (Why. 14:12). Memang, orang benar gigih dalam menantikan
campur tangan Allah, walaupun mereka melihatnya hanya dalam kedatangan yang
kedua kali.
Baca Ibrani 11:1-13. Bagaimanakah ayat-ayat ini
menolong kita sementara kita bergulat, dalam konteks kita, dengan pertanyaan
yang sama dengan pergumulan Habakuk?
Jawaban
terakhir Allah kepada pertanyaan Habakuk adalah penegasan akan penyertaan-Nya.
Percaya kepada kehadiran Allah dan yakin dalam pengadilan-Nya; itulah pekabaran
dalam buku Habakuk, sebagaimana halnya juga dengan nubuatan Alkitabiah. Iman
kenabian adalah percaya dalam Tuhan dan tabiat-Nya yang tak berubah.
"Iman
yang menguatkan Habakuk dan semua orang suci dan benar pada hari-hari kesukaran
yang sengit itu adalah iman yang serupa yang menopang umat Allah sekarang. Pada
saat-saat yang paling gelap, di bawah keadaan yang sangat menakutkan,
orang-orang Kristen yang percaya dapat melindungkan jiwanya pada sumber segala
terang dan kuasa. Hari demi hari melalui iman kepada Allah, pengharapan dan
keberaniannya dapat dibarui." —Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld.
4, hlm. 14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar