Rabu 8 Mei 2013
MISI YANG SUKSES
Setelah mengalami kelepasan yang
demikian luar biasa, saat diperintahkan oleh Allah untuk kedua kalinya
berkhotbah ke Niniwe, Yunus segera menurutinya. Dalam pekabarannya, Yunus
(3:1-4) menggunakan
bahasa yang mengingatkan kehancuran Sodom dan Gomora
(Kejadian 19). Tetapi dalam
bahasa aslinya (Ibrani), kata "ditunggangbalikkan"
(lihat Kej. 19:21, 29; Yun. 3:4) dari pekabaran
Yunus dapat juga diartikan "berbalik" atau "berubah"
(Kel. 17:17,20: 1 Sam. 10:6). Khotbah Yunus
tidaklah sia-sia.
Pencapaian terbesar Yunus sebagai Nabi
adalah pertobatan kota itu. Setelah para pelaut itu, penduduk Niniwe adalah
kelompok non Ibrani yang kedua dalam buku itu berbalik kepada Allah, dan
semuanya adalah oleh karena interaksi dengan juru kabar Allah yang cacat.
Hasilnya menakjubkan. Untuk merendahkan diri mereka di hadapan Allah, penduduk
Niniwe mengenakan kain karung, dan membuat debu di kepala mereka dan berpuasa.
Semuanya ini adalah tanda penyesalan dan pertobatan.
Baca Matius 12:39-41 dan 2 Tawarikh
36:15-17. Apakah yang ayat ini ajarkan kepada kita tentang pentingnya
pertobatan?
Gambaran yang luar biasa tentang raja
Asyur yang kuat merendahkan dirinya dalam debu di hadapan Allah adalah satu
teguran yang tajam bagi penguasa dan bangsa Israel yang sombong, paling tidak
mereka yang terus menerus menolak panggilan para nabi untuk bertobat. Karena
buku Yunus menekankan rahmat dan pengampunan Allah, bangsa Israel membacanya
setiap tahun pada puncak perayaan Hari Pendamaian yang memperingati pengampunan
Allah atas dosa-dosa mereka.
" Allah kita adalah Allah yang
berbelas kasihan. Dengan panjang sabar dan rahmat yang lemah lembut dia
menghadapi pelanggar hukum-Nya. Namun, saat sekarang ini, saat laki-laki dan
perempuan memiliki begitu banyak kesempatan untuk menjadi mengenal hukum Allah
yang dinyatakan dalam Perintah yang Kudus, Penguasa alam semesta yang agung ini
tidak dapat melihat kepuasan atas kota yang jahat, yang memerintah dengan
kekejaman dan kejahatan. Jika penduduk kota itu bertobat, sebagaimana yang
telah dilakukan penduduk Niniwe, akan banyak lagi pekabaran Yunus yang harus
diberikan." —Ellen G. White, TheAdvent and Review and Sabbath
Herald, 18 Oktober
1906.
Baca Yunus 3:5-10. Apakah yang ayat ini
nyatakan tentang sifat dari pertobatan yang benar? Bagaimanakah kita dapat
menerapkan prinsip ini kepada diri kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar