JAWABAN
ALLAH KEPADA KETIDAKADILAN
Bacalah
Nahum 1-3. Ayat-ayat manakah yang khususnya mengajarkan kita tentang tabiat
Allah? Bagaimanakah kita dapat menerapkan apa yang terlihat di sini kepada
pemahaman kita tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman?
Nubuatan
Nahum adalah Firman Tuhan terhadap kerajaan-kerajaan di dunia ini yang
diwakili oleh Niniwe. Pada saat nabi itu melihat dunianya, dia melihat tangan
Allah bergerak terhadap Kekaisaran Asyur. Dia mengumumkan bahwa ibu kotanya,
Niniwe, akan segera jatuh dan tidak akan pernah bangkit kembali. Nahum
berbicara dengan yakin, karena dia tahu tabiat Tuhan dan melalui karunia
nubuatan (Nah. 1:1), Tuhan telah menunjukkan kepadanya apa yang akan
terjadi. Allah tidak akan membiarkan orang salah tidak terhukum (Nah. 1:3; Kel.
34:6, 7).
Bangsa Asyur
telah menjarah banyak bangsa dan nafsu kekuasaannya tidak pernah puas.
Kekejaman mereka sangat terkenal jahat. Sebagai "pisau cukur" Allah
(Yes. 7:20), mereka dengan giat memangkas tetangga-tetangganya. Sekarang
tiba saatnya untuk menghancurkan pisau cukur itu. Alat pengadilan Allah tidak
bebas dari pengadilan. Niniwe tidak ada lagi, tetapi kesaksian nubuatan hidup.
Hal ini mengingatkan kita bahwa meskipun keadilan Allah kelihatannya lambat,
tidak ada yang bisa menghentikannya.
Sebagaimana
yang kita telah lihat pada awal pelajaran, bertahun-tahun sebelum zaman Nahum,
penduduk Niniwe, telah mendengarkan khotbah Yunus, telah bertobat, dan Allah
telah menyelamatkan kota mereka. Tetapi pertobatan itu tidak kekal; mereka
kembali kepada jalan-jalannya yang lama. Banyak negara yang telah menderita
oleh karena penindasan mereka akan menyambut berita kejatuhan Niniwe dengan
tepuk tangan yang bergemuruh. Jurukabar akan datang untuk membawa berita baik
(Yes. 52:7) bahwa kekuasaan Asyur telah hancur bersama berhala-berhalanya.
Umat-umat Allah akan dapat beribadah kembali dalam damai (Nah. 1:15).
Seperti
besarnya amarah Allah, lebih lemah-lembut lagi kemurahan-Nya. Dia melindungi
mereka yang menunggu kepenuhan dari kebaikannya. Nahum mengajarkan bahwa Allah
memelihara mereka yang percaya kepada Dia, tetapi dengan banjir yang
meluap-luap ia akan mengejar musuh-musuhnya ke dalam kegelapan (Nah. 1:8).
Allah ada di belakang ini semua, karena Dia telah menentukan bahwa hari
penghakiman Niniwe akan tiba.
Nabi itu
menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang sangat luar biasa. Semua
ciptaan gemetar di hadapan-Nya. Selamanya Dia tidak mentoleransi dosa. Pada
saat yang sama, Dia adalah Juruselamat bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Tidak ada poros tengah. Kita ada di sini satu sisi atau sisi yang lain.
"Yesus berkata: Orang yang tidak memihak Aku adalah menentang Aku"
(Mat. 12:30, NKJV).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar