Pekabaran
yang menarik dari ayat ini adalah bahwa penyembahan di surga mencakup juga doa
orang-orang kudus. Doa orang-orang kudus timbul dari suatu dunia
yang sangat berbeda dari latar belakang Yohanes saksiskan di surga. Di
dunia tersebut kelihatannya orang-orang kudus telah kalah. Kelihatannya
kejahatan berjaya. Namun Kitab Wahyu mengangkat pandangan
orang-orang pecaya ke surga. Di sana kemenangan yang pasti telah
diraih, untuk selamanya melumpuhkan kejahatan. Doa bukan hanya suatu
hal menyenangkan untuk dilakukan, itu adalah sebuah mata rantai kepada
kemenangan di surga yang berkuasa.
Sebelum
kami dikaruniai anak-anak, saya dan istri saya masing-masing membeli sebuah
sepeda 10 speeduntuk menikmati pemandangan di lembah sekitar kami
tinggal. Beberapa tahun kami sering menggunakannya, namun puluhan
tahun belakangan ini, kesibukan mengalihkan perhatian kami, sehingga kami
menelantarkan sepeda-sepeda itu. Sekarang sepeda-sepeda teronggok
begitu saja di ruang jemuran di rumah kami, tempat yang kering.
Beberapa
waktu yang lalu saya merangkak di bawah ruang jemuran itu dan mengeluarkan
sepeda balap merah saya. Setelah 25 tahun, benda itu tampak tidak
terlalu baik, tetapi kelihatannya masih bisa digunakan dengan cukup udara,
ban-ban itu masih dapat berputar. Saya membawa sepeda itu ke
jalanan. Karena sangat sulit mengayuhnya, saya pikir apakah
otot-otot tungkai saya telah berubah bentuk. Tidak menyenangkan
seperti bersepeda biasanya. Setelah beberapa saat saya hendak
membawa pulang sepeda itu, berpikir lebih baik benda itu disimpan lagi
setidaknya 20 tahun lagi. Tetapi setelah berupaya, saya menemukan
sebuah pompa, menambah sedikit udara ke dalam ban-ban tua itu, dan mencoba
lagi. Sungguh mengherankan ! Semuanya menjadi jauh lebih
mudah. Sedikit udara menimbulkan perbedaan besar.
Dikatakan
bahwa “doa adalah napas jiwa.” Doa itu seumpama udara yang saya
tambahkan ke dalam ban-ban sepeda saya. Saat kita mencoba
menyelesaikan permasalahan kita sendiri, hidup ini benar-benar
sulit. Tetapi doa melontarkan tantangan-tantangan yang kita hadapi ke
ruang takhta surgawi, di mana tidak ada persoalan yang terlalu sukar untuk
diselesaikan, tidak ada peperangan yang terlalu sukar untuk dimenangkan. Syukur
kepada kemenangan Anak Domba, doa adalah kunci kemenangan di bumi. Jangan
tinggalkan rumah tanpanya !
Tuhan, aku tidak memohon
kehidupan yang mudah. Tetapi aku mohon supaya kuasa-Mu yang besar
melipatgandakan upayaku untuk memperluas kemenangan Anak Domba kepada setiap
orang yang kutemui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar