"Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk
itu dan di tengah-tengah tua-tua itu BERDIRI SEEKOR ANAK DOMBA SEPERTI TELAH DISEMBELIH, bertanduk tujuh : itulah ketujuh roh Allah yang diutus keseluruh bumi” (Wahyu 5:6).
Dua belas Tahun terakhir, saya sering bepergian ke Timur Tengah. Di awal masa masa itu, anak perempuan saya yang tertua memilih untuk di baptiskan di Sungai Yordan. Saat itu sangat istimewa, walaupun mungkin bukan itu tempat dimana Yohanes membaptiskan banyak orang.
Beberapa Tahun kemudian, anak perempuan bungsu saya mulai menunjukkan ketertarikan pada baptisan. Saya ingatkan dia atas baptisan yang dialami kakaknya. Saya berpikir, dia pasti mencari ide yang lebih hebat daripada kakaknya dulu. Akhirnya dia berkata,"Saya mau dibaptiskan di laut merah, ditempat orang israel menyeberang dulu." Saya rasa dia tidak tahu , Paulus menghubungkan perjalanan menyebrangi Laut Merah dengan baptisan Kristen dalam 1 Korintus 10:1-4.
Ahli arkeologi ternyata tidak terlalu yakin dimana tepatnya bangsa Israel melakukan perjalanan penyeberangan mereka. Beberapa bahkan mengatakan bahwa mereka bukan menyeberangi Laut Merah (Red Sea) , tetapi "Lautan alang alang (Sea of reeds)," yang dapat ditemukan disebuah danau disebelah utara laut merah dekat terusan Suez sekarang ini. Alkitab mengatakan bangsa Israel terkurung diantara gunung disebelah kanan dan laut disebelah kiri mereka (Kel. 14:1-4). Pantai Ain Sukhna di Mesir memiliki deskripsi yang cocok dengan penjelasan ini. Dan akhirnya beberapa teman dan saya membawa naka perempuan saya kesana dan membaptiskannya pada musim panas 2001.
Kitab Wahyu mendorong orang orang Kristen untuk menjadikan kisah perjalanan bangsa Israel sebagai contoh dalam tindakan dan pengalaman masa kini. Anak Domba yang disembelih dalam Wahyu 5, mengingatkan kita kepada Bait suci orang Yahudi dan segala korban bakarannya. Malapetaka yang dalam kitab wahyu adalah mengambil contoh dari tulah yang terjadi di kerajaan mesir kuno. Bahwa darah domba Paskahlah yang melindungi bangsa itu dari tulah yang paling Hebat. Dengan cara yang sama, darah Yesus juga melindungi umatnya dari penghakiman Tuhan kepada manusia (Why. 7:3; 12:11). Sebagaimana Israel menjadi imamat yang rajani yang berasal dari berbagai suku,bahasa,kaum dan bangsa(Why. 5:9,10).
Kitab keluaran adalah teladan bagi kehidupan orang kristen masa kini. Dan kisah Keluaran kita masing masing terjadi ketika kita menguburkan diri kita yang lama dengan baptisan dan kemudian bangkit dengan hidup yang baru (Rm. 6: 3,4)
Tuhan, terimakasih atas hidup baru yang Engkau berikan kepadaku melalui kamatian Yesus di kayu salib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar