Sabtu, 13 April 2013

Renungan Pagi, Sabat 13 April 2013

"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa. SEBAB ENGKAU TELAH MENCIPTAKAN SEGALA SESUATU; DAN OLEH KEHENDAKMU SEMUANYA ITU ADA DAN DICIPTAKAN" (Wahyu 4:11)

Ada tiga pertanyaan filosofi terbesar dalam hidup. Yaitu: Mengapa kita ada disini? Dari mana kita berasal? Kemana kita akan pergi? Kita mengamati ketiga pertanyaan ini ada di dalam Wahyu 4 dan 5, dan paling jelas diterangkan dalam ayat renungan kita hari ini. 

Mengapa kita ada disini? Untuk berpartisipasi dalam penyembahan yang berkelanjutan yang dipenuhi rasa syukur kepada Allah yang telah menciptakan kita. 

Dari mana kita berasal? Kita berasal dari pikiran dan hati TUHAN, yang telah memberikan bentuk kepada pemikiranNya itu ketika Dia menciptakan kita. Kemana kita akan pergi? Kita akan pergi untuk hidup bersama-Nya dalam alam yang penuhkasih dan damai sejahtera. 

Sungguh konsep yang sangat menyenangkan untuk dijalani. Wahyu dapat menggambarkan hal ini lebih baik daripada jawaban umum  yang diberikan seseorang pada saat menjawab tiga pertanyaan tadi. Dan kebanyakan orang mungkin hanya mengangkat bahu bila pertanyaan ini ditanyakan kepada mereka.
Tanpa wahyu atau penglihatan dari Tuhan, masa depan terlihat sangat kelam. Ilmu pengetahuan mengamarkan kita bahwa dalam waktu dekat tabrakan antara bumi dan komet atau asteroid kemungkinan besar terjadi. Pada tahun 1908, sebuah meteor lebarnya hanya 50 meter telah mengakibatkan kerusakan ratusan hektar di siberia. Kalau saja meteor yang jatuh berukuran sama seperti asteroid yang baru baru ini melewati dekat dengan bumi, kerusakan yang ditimbulkan mungkin akan lebih besar lagi. Bahaya yang lain juga sedang mengancam kita, misalnya mutasi virus dan senjata pembunuh masall. Dan walaupun kita selamat dari bencana bencana itu, matahari akan meledak satu saat nanti, mmbentuk sebuah Nova( Cahaya serta panas yang besar) yang akan melelehkan planet-planet dan segala sesuatu yang ada di dalamnya sampai kepada intinya.

Banyak orang menganggap remeh sudut pandang Kristiani. mereka tidak menyadari seberapa besar hal itu memberikan stabilitas dan makna terhadap hidup ini. Tanpa sudut pandang itu, makan dan minum, terjaga dan tidur, cenderung menjadi rutinitas yang hampa tanpa makna.


Tuhan, tolong aku untuk bisa menghargai amaran-amaran yang telah Kau berikan. Buka mataku untuk melihat tujuan utama dari keberadaanku di dunia ini, Biarlah hari ini aku dapat berguna bagi kehidupan seseorang. 

2 komentar: