Selasa, 18 Juni 2013

Renungan Pagi, Selasa 18 Juni 2013

“Dan kepadanya mereka dipesankan, supaya mereka jangan MERUSAKKAN rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan HANYA MANUSIA YANG TIDAK MEMAKAI METERAI ALLAH DI DAHINYA” (Wahyu 9:4).

Ketika itu tahun 1944.  Daratan Eropa sedang berjuang di bawah dominasi kekuatan Poros, yang menguasai mulai dari pantai-pantai Perancis hingga dataran rendah sebelah barat Rusia.  Pasukan Sekutu, terutama Amerika Serikat dan Inggris Raya, membangun kekuatan invasi yang luar biasa besar, terpusat di bagian selatan Inggris dengan tentara-tentara dan peralatan perang.  Ribuan kapal dan pesawat terbang tempur berkumpul menjadi satu kumpulan pasukan angkatan udara besar yang siap melakukan serangan.

Di pantai-pantai Perancis, Belgia, dan Belanda, pasukan Jerman bersiap menghadapi serangan besar, mereka tidak tahu di mana serangan akan dilakukan.  Berminggu-minggu dan berbulan-bulan pemboman di sepanjang pantai dilakukan mendahului rencana invasi tersebut.  Kemudian pada tanggal 6 Juni, yang selamanya dikenang sebagai D-day, serangan itu dilakukan.

Salah satu kota kunci Perancis yang ada di jalur pasukan Sekutu adalah Caen.  Museum kota menjelaskan dengan jelas cerita invasi ini dan akibatnya. Para pemboman yang terjadi telah menghancurkan hampir semua bangunan.  Terkecuali gereja-gereja di Kota Caen yang dibangun pada Abad Pertengahan ternyata selamat.  Foto-foto masa perang menjadi bukti bahwa puncak menara kuno masih berdiri di antara reruntuhan.  Tampaknya konstruksi yang baik gereja-gereja kuno ini membuatnya sangat kokoh, sehingga penduduk Caen menjadikannya tempat berlindung ketika malam-malam pemboman terjadi.

Yang luar biasa tentang Wahyu 9:4 adalah bahwa belalang/kalajengking kelihatannya dapat membedakan antara pengikut Yesus yang benar dan mereka yang hanya berpura-pura mengakui kesetiaan.  Meterai melambangkan kehadiran Allah yang hidup bersama umat-Nya (Ef. 4:30; 2 Tim 2:19).

Serangan Setan akan makin nyata di masa-masa sebelum kedatangan Yesus.  Kabar baiknya adalah bahwa mereka yang memiliki karakter yang dibangun kokoh di atas landasan iman kepada Yesus Kristus tidak akan disakiti.  Dalam kekuatan kita sebagai manusia, kita tidak akan dapat melawan Setan.  Tetapi bila memiliki hubungan yang erat dengan Yesus, kita akan dilindungi dari alat-alat Setan yang paling buruk.

Kita membangun dasar kerohanian dengan menghabiskan waktu bersama dengan Tuhan, dalam belajar Firman-Nya, dan dalam doa dan pelayanan kepada orang lain.  Tidak ada cara lain untuk menggunakan waktu kita pada masa akhir seperti saat ini selain selalu bersama dengan Tuhan.

Engkau adalah Pembangun Utama, ya Tuhan.  Kuatkan dasar kerohanianku hari ini, karena tantangan lebih berat akan datang di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar