CINCIN METERAI ALLAH
"Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN Semesta
alam, Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel, hamba-Ku—demikianlah
firman TUHAN-—dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai; sebab
engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN semesta alam. (Hag. 2:24, NIV).
Pekabaran terakhir Tuhan kepada Hagai diberikan pada
hari yang sama dengan yang sebelumnya dengan maksud untuk melengkapinya
(lihat Hag. 2:22,23). Tuhan memperingatkan datangnya kehancuran (dari
kerajaan dan bangsa itu pada hari pengadilan Tuhan. Tetapi pada hari yang sama,
nabi itu berkata, hamba Tuhan akan menyelesaikan tugas keselamatan yang telah
di berikan. Hal ini kita akan pahami sepenuhnya saat itu digenapi, akhirnya dan
sepenuhnya, hanya pada saat kedatangan yang kedua dan semua yang terjadi
setelah itu.
Para pemimpin politik nasional disatukan di sini
dengan raja Israel yang mulia, Raja Daud; dari siapa dia telah lahir. Zerubabel
adalah cucu dari raja Yoyakhin dan pewaris yang sah untuk takhta Daud setelah
penawanan Babylonia. Dia melayani sebagai gubernur Yehuda di bawah raja Persia,
Darius yang Agung, dan pendorong utama dibalik pembangunan kembali bait suci di
Yerusalem, Yosua adalah imam besar yang juga membantu dalam pembangunan
kembali bait suci itu.
Nabi itu berkata bahwa Zerubabel akan menjadi cincin
meterai Allah, sebuah benda yang memberikan bukti dari kekuasaan dan
kepemilikan. Seperti seorang raja mencap dokumen dengan cincin, Tuhan akan
mencap seluruh dunia dengan pekerjaan hamba-Nya. Walaupun peranan kunci
Zerubabel dalam pembangunan bait suci itu tidak pernah diremehkan, dia tidak
bisa menggenapi semua janji yang diberikan Allah kepadanya melalui Hagai.
Penulis Injil mengarahkan kepada pribadi dan pelayanan Yesus Kristus, anak
baik Daud maupun Zerubabel, sebagai penggenapan akhir dari semua janji
kemesiasan yang ditemukan dalam Alkitab.
Baca Lukas 24:13-27, berfokus khususnya pada kata-kata
Kristus kepada dua orang laki-laki itu. Pekabaran penting apa yang diberikan
kepada mereka, dan bagaimanakah kata-kata-Nya itu tunjukkan kepada kita
pentingnya memahami nubuatan Perjanjian Lama dan mengapakah itu hingga saat ini
sangat bersangkut paut dengan Kristen?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar