KERINDUAN SEGALA BANGSA
Baca Hagai 2:6-9. Apakah yang dijanjikan di sini, dan
bagaimana kita dapat mengerti penggenapannya?
Melalui
Hagai, Allah mengumumkan goncangan besar bagi bangsa-bangsa pada hari Tuhan
saat bait suci dipenuhi dengan kehadiran Ilahi. Nabi itu mengajak orang-orang
sezamannya untuk melihat melampaui kesulitan dan kemiskinan hari ini kepada
kemuliaan kerajaan Allah yang akan datang kepada siapa bait suci itu ditujukan.
Tujuan
utama keagungan dari pembangunan bait suci di Yerusalem adalah untuk membuatnya
layak bagi kehadiran Allah. Namun, menurut ayat ini; Tuhan mau tinggal di
rumah kurang mulia dan berikutnya akan membawa keagungan kepada rumah itu.
Bangsa itu tidak perlu terlalu memperdulikan bagaimanakah caranya mereka
membiayai pembangunan itu. Semua harta adalah miiik Allah yang berjanji untuk
tinggal di bait suci yang baru itu. Allah sendiri adalah pemberi keagungan bait
suci itu.
"Ketika bangsa itu berusaha
melakukan bagian mereka, dan berusaha mencari suatu pembaruan kasih karunia
Allah dalam hati dan kehidupan, maka pekabaran demi pekabaran diberikan kepada
mereka melalui Hagai dan Zakharia, dengan kepastian-kepastian bahwa iman mereka
akan mendapat pahala yang berlimpah-limpah dan dengan demikian firman Allah
mengenai kemuliaan masa depan Bait Suci itu yang temboknya mereka sedang bangun
tidak akan gagal. Pada bangunan inilah akan muncul, tepat pada waktunya, yang
dirindukan segala bangsa sebagai guru dan Juruselamat umat manusia'—Ellen G.
White, Alfa dan Omega, jld. 4, hlm. 177.
Allah menjanjikan bahwa keagungan dari bait suci
sekarang ini lebih besar dari kemuliaan dari bait suci sebelumnya. Kemuliaannya
berbeda karena bait suci ini akan menjadi terhormat dengan kehadiran Yesus,
dalam daging. Bahkan, kehadiran Yesus membuat kemuliaan dari bait suci yang
baru lebih besar dari kemuliaan bait suci Salomo.
Bacalah Ibrani 8:1-5. Apa pun kemuliaan bait suci
duniawi, kita jangan pernah lupa bahwa itu hanyalah bayangan, sebuah lambang
dari rencana keselamatan. Pikirkan apakah artinya itu, bahwa sekarang, Yesus
melayani demi kita, dalam bait "suci yang benar" yang dibuat oleh
Allah, bukan manusia. Bagaimanakah kita dapat belajar untuk lebih menghargai
pentingnya pekabaran kaabah dalam rencana keselamatan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar