“Lalu aku melihat : aku mendengar seekor burung nasar
terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring CELAKA, CELAKA,
CELAKALAH MEREKA YANG DIAM DI ATAS BUMI oleh karena bunyi sangkakala ketiga
malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya’” (Wahyu 8:13).
“Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, kita berhasil
menangkapnya,” Paul Bremer menjelaskan kepada para jurnalis di Baghdad,
disambut sorak sorai orang-orang Irak yang ada diantara penonton. Tentara
Amerika telah menemukan Saddam Hussein di sebuah ruang bawah kecil di sebuah
rumah pertanian sejauh 10 mil di sebelah selatan kampungnya, Tikrit. Saddam adalah orang yang paling diiinginkan
dalam daftar buruan yang diterbitkan pemerintah Amerika, tetapi dia tidak dapat
ditemukan setelah Baghdad jatuh kebawah penaklukan serangan Amerika tujuh bulan
sebelumnya.
Setelah menerima info dari seorang anggota keluarga
Saddam, pasukan Amerika segera mengepung daerah itu. Mereka menemukan orang kuat Irak itu, yang
bertanggung jawab atas kematian ratusan ribu orang selama 24 tahun masa
pemerintahannya yang mengerikan, berjongkok “di lubang kecil” di ruang bawah
tanah yang kecil itu. Dalam pertunjukan
kekuatan yang terakhir, dia mengumumkan kepada penangkapnya, “Saya, Saddam
Hussein, President Irak, dan saya siap untuk bernegosiasi.” Dengan cerdik seorang tentara Amerika dalam
regu pasukan menjawabnya, “Salam dari Presiden George Bush.”
Saddam tampak tak terawat berjanggut hitam dan putih,
keluar dari tempat persembunyiaanya “terlihat bingung” dan “tidak dapat berkata
apa-apa,” menurut Mayor Jenderal Ramond Odierno. Tempat Saddam tinggal hanya terdiri dari dua
kamar kecil. Salah satunya adalah ruang
tidur yang dipenuhi oleh pakaian, beberapa di antaranya masih baru dan masih
dibungkus, tempat yang lainnya adalah sebuah dapur yang dipenuhi air. Terlepas dari catatan sejarah hidupnya, saya
merasakan sedikit simpati kepada laki-laki ini.
Orang-orang Kristen yang menderita di tangan pemimpin
pemerintahan yang jahat, jangan pernah merasa iri dengan orang-orang yang
menyiksa mereka itu. Ketujuh sangkakala
ditumpahkan kepada “mereka yang hidup di dunia ini,” mereka yang membawa
penderitaan kepada umat Allah yang setia seperti yang telah dijelaskan dalam
meterai-meterai itu (Why 6:9,10). Mereka
yang telah menyakiti atau membunuh umat Allah yang setia akan ditandai dalam
“kitab,” dan jika mereka tidak bertobat, mereka akan menderita seperti dan
bahkan lebih hebat daripada orang-orang yang telah mereka sakiti. Bukan satu gambaran yang menyenangkan! Dan
saya rasa, saya lebih baik menghadapi kemarahan manusia daripada murka Allah.
Tuhan, mampukan aku untuk melihat bahwa kekuasaan manusia
bersifat sementara, begitu pula penderitaan yang ditimbulkannya. Tuntun aku untuk percaya bahwa Engkau akan
segera membereskan semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar