“TIDAK AKAN ADA PENUNDAAN LAGI!’ Tetapi
pada waktu sangkakala dari malaikat ketujuh, yaitu apabila ia meniup
sangkakalanya, maka akan genaplah KEPUTUSAN RAHASIA ALLAH, seperti
yang Ia telah beritahukan kepada hamba-hamba-Nya,yaitu para nabi” (Wahyu
10:6,7).
Ketika Yohannes menulis Wahyu 10, maka terpikirlah Daniel
12. Daniel 12 berbicara tentang pemeteraian kat-kata nubuatan hingga “akhir
zaman” (Dan. 12:4). Lalu di dalam Daniel 12:7 seseorang menggangkat
tangannya dan bersumpah demi Dia yang hidup selama-lamanya (lihat Why 10:5,6)
bahwa aka ada “satu masa, dua masa dan setengah masa.” Kedengarannya persis
seperti Wahyu 10, kecuali bahwa di dalam Kitab Wahyu, frasa “tidak aka nada
penundaan lagi” menggantikan periode waktu yang misterius itu.
Inti Wahyu 10 tampaknya memberitahukan bahwa
nubuatan-nubuatan Daniel telah tiba saatnya, di mana Allah akan membuka materai
pekabaran terakhir kitab Daniel dan Wahyu (“keputusan rahasia Allah”) akan
dikabarkan keseluruh dunia. Jadi sangkakala keenam membawa kita pada satu
periode sejarah bumi di mana peristiwa-peristiwa akhir akan segera berlangsung.
Sepanjang abad kesembilan belas, para pelajar Alkitab
menyelidiki Kitab Daniel dan Wahyu. Setelah penelitian saksama, beberapa
menyimpulkan bahwa nubuatan Daniel berakhir sekitar tahun 1844. Mereka
mengasumsikan bahwa frasa “tidak aka nada penundaan lagi” berarti zaman
akhir,kedtangan Yesus yang kedua kali. Namun demikian, mereka melewatkan sat
kata penting di dalam Wahyu 10:7, yaitu “tetapi”. Dalam Bahasa Yunani, kata yang
berarti “tetapi” ini menyoroti sesuatu yang sangat kontras, jauh lebih tegas
dibandingkan kata Bahsa Inggris “tetapi.” Itu memberitahukan bahwa nubuatan
Daniel bukan berarti zaman akhir, tetapi hanya membawa
kepada “zaman akhir.” Sejak akhir nubuatan Daniel, kita tidak tahu kapan
akhir itu akan tiba; yang kita tahu adalah kita benar-benar sedang hidup di
“zaman akhir.”
Ini bukan sesuatu yang baru. Allah senantiasa menyatakan
bahwa zaman akhir itu sudah dekat (lihat Why. 1:3). Pada saat yang
sama, Firman Allah selalu berisikan benih-benih pemahaman yang jauh lebih
mendalam. Misalnya, murid-murid Yesus beranggapan bahwa Dia akn segera datang
setelah kebangkitan-Nya (Kis. 1:6-8). Tetapi Dia menjelaskan pada mereka bahwa
Injil harus diberitahukan ke seluuh dunia terlebih dulu.
Demikian halnya, kaum Millerite sesame abad kesembilan
belas, berpendapat bahwa akhir nubuatan Daniel telah membawa mereka kepada
zaman akhir. Namun bagi umat Allah masih ada misi yang harus mereka
selesaikan (Why.10:11;14:6,7). Jadi yang penting bagi kehidupan Kristen
bukanlah menentukan kapan zaman akhir itu, tetapihidup dengan menuruti semboyan
Korps Marinir AS: “Semper Fidelis” (Setia Selalu).
Tuhan, paling aku inginkan adalah tetap setia saat Engkau
datang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar